 |
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui apabila dianya terima hinaan mulai sejak jadi wali kota Solo. Tidak berhenti di situ, hinaan serta cemoohan telah senantiasa ia terima saat jadi gubernur DKI Jakarta sampai jadi presiden seperti saat ini.
" Bila saya ya, mulai sejak wali kota, gubernur, jadi presiden, itu yang namanya diejek, namanya dicemooh, namanya dicaci, dihina, telah jadi makanan sehari-hari, " kata Jokowi di Pluit, Jakarta Utara, Selasa (4/8).
Jokowi tidak menggubris hinaan yang dia terima bahkan juga dia anggap umum karena karena sangat banyak. Walau sebenarnya, tegas Jokowi, bila dianya ingin sebenarnya penghinaan seperti itu pelakunya dapat dipidanakan.
" Bila saya ingin mungkin itu dipidanakan. Beberapa ribu. Bila kaya gitu itu bila saya ingin. Namun hingga detik ini hal itu tak saya kerjakan. Namun apa pun negara kita ini bangsa yang penuh kesantunan, " terang Jokowi.
Ke-2 masalah pasal penghinaan, kata Jokowi, draf itu baru usulan rancangan pada DPR. Jokowi menyampaikan pemerintah mau menghidupkan pasal penghinaan karena mau membuat perlindungan beberapa orang yang gawat.
" Bila saya saksikan di situ malah itu untuk memproteksi beberapa orang yang gawat, orang-orang yang gawat, orang-orang yang mau lakukan pengawasan tidak untuk dibawa ke pasal-pasal karet. Janganlah dibalik-balik anda, " kata Jokowi.
" Malah memproteksi, yang mau mengkritik memberi pengawasan memberi koreksi silahkan. Jangan sempat ada yang membawa ke pasal karet. Serta ini juga kan masalahnya presiden juga sebagai lambang negara, bukanlah cocok saya saja kan, nanti kan juga periode panjang. Bila saya pribadi, seperti saya berikan, makanan sehari-sehari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar